Jakarta, Aktual.com — Di dalam kajian Islam, ada aturan atau adab saat Muslim bepergian jauh. Salah satunya, mudik Lebaran.
Begitu Anda mudik, berarti Anda melakukan perjalanan jauh (safar). Jika kita menerapkan adab safar, selain mendapat perlindungan dari Allah SWT, juga akan mendapatkan pahala.
Berikut, Aktual.com sajikan kepada Anda, mudik sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
1. Membaca doa
Seorang lelaki berkata (kepada Rasulullah SAW), wahai Rasulullah SAW, saya akan memulai perjalanan (musafir), jadi berikanlah nasihat kepada saya. Nabi Muhammad SAW mengatakan,”Hendaklah engkau bertakwa kepada Allah dan bertakbir setiap kali melewati (melalui) tempat yang tinggi. Selepas lelaki itu pergi, Nabi s.a.w berdoa, “Ya Allah, dekatkanlah jarak perjalanannya dan mudahkan perjalanannya.” (HR. Imam Tirmidzi).
2. Selalu berzikir
Bila Muslim melakukan perjalanan maka dianjurkan untuk senantiasa berzikir, yaitu bertakbir jika melalui tempat tinggi dan bertasbih ketika menuruni tempat tinggi. Termasuk, bagi Anda yang naik pesawat.
Dari Jabir r.a. dia berkata: “Apabila kami naik kami bertakbir, dan apabila turun kami bertasbih”. (H.R. Imam Bukhari).
3. Kerjakan salat 2 rakaat
Dirikanlah salat sunah dua rakaat sebelum keluar rumah. Rasulullah sAW mencontohkan, dengan mengerjakan salat dua rakaat sebelum melakukan perjalanan jauh. Sebagaimana dalam hadis disampaikan,
“Tidaklah seseorang meninggalkan sesuatu bagi keluarganya yang lebih baik dari 2 rakaat yang dilakukan di sisi mereka ketika berniat untuk bermusafir”. (H.R. Imam Thobroni).
4. Berpergian tidak seorang diri
Dianjurkan jika berpergian dengan membawa teman. Kalau lebih dari 3 orang, sunah untuk melantik ketua bagi perjalanan tersebut.
“Jika manusia mengetahui bahaya bermusafir sendirian sebagaimana aku ketahui, tentu mereka enggan bermusafir sendirian.”
(H.R. Imam Bukhari).
5. Minta izin dan ucapkan selamat tinggal kepada keluarga
“Apabila seseorang dari kamu akan bermusafir , hendaklah meminta izin kepada saudara-saudaranya, sebab sesungguhnya Allah SWT menjadikan kebaikan pada doa mereka.” (Diambil dari kitab al-Azkar Imam Nawawi).
6. Hindari bepergian di hari Jumat
Rasulullah saw menganjurkan kepada umatnya, untuk tidak melakukan bepergian di hari Jumat, tetapi lebih baik melakukan bepergian di hari Kamis, kecuali suatu hal yang mengharuskan bepergian di hari Jumat.
“Rasulullah SAW berangkat ke Perang Tabuk pada Khamis. Rasulullah menyukai memulai perjalanannya pada Khamis.” (H.R. Imam Bukhari)
7. Lebih utama memulai perjalanan di malam hari
Disarankan memulai perjalanan pada malam hari. Karena malam hari lebih tenang dan pendek waktunya. Pada malam hari pun sedikit waktu sholat fardhu. Dan yang lebih penting bisa menjaga ibadah puasanya.
“Berjalanlah pada waktu malam karena bumi dijadikan lebih pendek pada waktu malam.” (HR Imam Abu Daud).
8. Membelikan ‘buah tangan’
Membelikan kenang-kenangan untuk dibawa pulang sebagai ‘buah tangan’ untuk sanak famili, sehingga kita bisa berbagi kebahagiaan kepada keluarga. Kebanyakan dari kita selalu membeli buah tangan untuk dibawa pulang, tapi tak sadar bahwa yang kita lakukan adalah sunah dari Rasulullah SAW.
9. Sujud syukur tiba di tempat tujuan
Saat Anda telah sampai di tempat tujuan dianjurkan untuk sujud syukur. Hal ini sebagai wujud tanda syukur kepada Allah SWT. Tanpa perlindungan dari-Nya tidak mungkin kita selamat sampai tujuan. Di jalan raya banyak buruk hal yang mungkin terjadi.
Artikel ini ditulis oleh: