Hal menarik dari museum itu adalah “display” jejak sejarah dalam bentuk video yang mengisahkan kedatangan kapal/perahu dari dan ke Kota Quanzhou pada awal tahun 600-an itu.

Meski bercerita masa lalu, “Quanzhou Maritime Museum” di Provinsi Fujian bisa menjadi museum yang menarik, karena unsur “now” (kekinian) yang ada di dalamnya, seperti video, foto, dan bukti-bukti sejarah yang dibuat dalam “display” 3-dimensi.

Sejarah-Wisata-Religi Penataan “sejarah” yang menarik tua-muda dengan “display” yang patut ditiru Indonesia itu juga ada di museum lainnya, seperti museum tata kota di Provinsi Fujian dan Provinsi Zhejiang.

Tidak hanya museum, Gunung Putuo di sebuah pulau kecil perairan Kota Zhoushan, Provinsi Zhejiang, juga dikunjungi ribuan orang setiap harinya untuk melakukan wisata religi yang menyimpan banyak cerita rakyat di dalamnya.

“Untuk mencapai pulau seluas sekitar 12 kilometer persegi dengan ikon patung Dewi Kwan Im itu, pengunjung menumpang kapal ferry dari Pelabuhan Wugongzhi menuju Pelabuhan Putuoshan dengan jarak tempuh sekitar 10 menit,” kata pengamat budaya dan bahasa Indonesia Prof Cai Jincheng MA.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid