Ekonon Senior, Rizal Ramli saat diskusi dengan tema “Indonesia Perlu Pemimpin Optimis yang Bawa Perubahan” di gelar di Tebet, Jakarta Selatan, Senin ( 25/2/2019). Rizal mengungkapkan bahwa penurunan angka kemiskinan di era Jokowi – JK menunjukan paling rendah dari era kepemimpinan semua presiden sebelumnya sejak reformasi. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ekonom senior sekaligus Mantan Menko Maritim Rizal Ramli menceritakan bahwa perjuangan yang dilakukannya selama ini tidak berorientasi pada jabatan di pemerintahan. Sebab, faktanya Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu pernah beberapa kali menolak posisi empuk di pemerintahan.  

Pada era pemerintahan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ternyata Rizal Ramli pernah dua kali menolak jabatan sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menggantikan S.B. Joedono dan Duta Besar RI di Amerika Serikat yang saat itu dijabat Doradjatun Kuntjoro Jakti.

“Pada tawaran ketiga, saya diminta Gus Dur membenahi Badan Urusan Logistik (Bulog). Tawaran itu saya terima, namun dengan mengajukan syarat hanya selama enam bulan, setelah itu mengundurkan diri. Akhirnya disepakati Gus Dur, 3 April 2000 saya dilantik menjadi Kabulog menggantikan Jusuf Kalla,” ungkap Rizal Ramli, Rabu (8/5/2019).

Setelah permasalahan di Bulog berhasil dibenahi, Gus Dur, kata Rizal Ramli, meminta dirinya untuk menempati posisi Menko Ekuin pada 23 Agustus 2000, mengingat kondisi perekonomian Indonesia kala itu sedang karut marut.

“Gus Dur kemudian meminta saya menempati posisi Menko Perekonomian untuk membenahi perekonomian Indonesia yang saat itu sedang terpuruk. Alhamdulilah, amanah itu bisa saya jalankan dengan baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari minus 3 persen, bisa kita dongkrak menjadi 4,5 persen, gaji PNS kita naikan hingga 125 persen supaya daya beli masyarakat meningkat,” tutur Rizal Ramli.  

Artikel ini ditulis oleh: