Jakarta, Aktual.com – Belakangan ini banyak sekali tersebar hadits-hadits yang tidak pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW dan tidak ditemukan di beberapa kitab-kitab hadits yang Masyhur. Seperti pesan dicantumkannya hadits palsu yang sering tersebar di aplikasi Whatsapp, yang berbunyi:

Mulai Malam Ini “Masuk Maghrib” sudah masuk 1 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang memberitahukan berita Dzulhijjah kepada yang lain, maka haram api neraka baginya”.

Dan berdzikirlah kepada Allah SWT,

“Subhanallah Walhamdulillah, walaa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illah billahil ‘aliyyil ‘adzhim”.

Sebarkan! Maaf, jangan putus di anda. Anda akan membuat beribu-ribu manusia berdzikir kepada Allah SWT. Aamin, Amin, ya rabbal ‘alamin.

Itulah bunyi pesan yang sering kita dapatkan dari grup-grup atau pesan pribadi. Jika dilihat dari pesan tersebut memang sangat baik, karena kita dianjurkan untuk berdzikir kepada Allah SWT. Akan tetapi, dari pesan tersebut ia mencantumkan hadits palsu. Lalu apa sih tujuan dari orang-orang membuat hadits palsu tersebut?

Seperti di kutip dalam kitab Bulughul Umniyah karangan ulama hadits asal Indonesia Dr. Lukman al-Hakim al-Azhari, beliau menyebutkan ada 7 sebab seseorang memalsukan sebuah hadits dari Rasulullah SAW, yaitu:

Pertama, Berniat untuk meremehkan agama Islam dan bertujuan agar umat Islam berada pada kesesatan.

Kedua, Bertujuan memalsukan hadits untuk menolong mazhab pemalsu hadits tersebut.
Ketiga, Untuk memuji para penguasa agar bisa dekat dengan mereka.

Keempat, Bertujuan untuk mencari rezeki dan berusaha untuk menghidupi dirinya seperti yang dilakukan oleh para pendongeng.

Kelima, Fanatik terhadap mazhab yang dianut.
Keenam, Bermaksud untuk mendapat kebaikan dan pahala dengan klaim mereka agar umat muslim melakukan perbuatan yang baik. Seperti yang belakangan ini tersebar di Whatsapp.
Ketujuh, Karena mengarang sebuah hadits dengan tujuan berharap agar dikenal.

Itulah sebab-sebab seseorang memalsukan sebuah hadits. Padahal Rasulullah SAW pernah bersabda:

عَنْ الْمُغِيرَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Dari al-Mughirah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka”. (HR. Bukhari)

Semoga kita terhindar dari menyebarkan dan membuat-buat hadits-hadits palsu.

Wallahu a’lam.

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nusantara Network