Jakarta, Aktual.com — Perdebatan panjang tentang penulisan kata atau kalimat “Insya Allah” atau “In Shaa Allah”, cukup ramai diperbincangkan bahkan sebagian masyarakat beratanya-tanya apakah arti dalam kalimat tersebut berubah jika tidak di tulis secara benar.

Manakah yang lebih tepat jika di tulis tidak menggunakan huruf arab, Insya Allah atau In Shaa Allah.?

Yang harus diketahui sebelumnya bahwa bahasa Arab dan bahasa Indonesia tentu jauh berbeda. Jika bahasa Indonesia disusun berdasarkan huruf alfabeth tapi tidak dengan bahasa Arab. Karena bahasa Arab tersusun dari huruf Hijaiyah.

Dari sanalah mulai timbulnya perbedaan yang akhirnya mengharuskan adanya transliterasi (penulisan bahasa asing ke dalam Indonesia, red), seperti kata الله bila di transliterasi kedalam bahasa indonesia bisa menjadi “Allah”, bahkan terkadang menjadi “Alloh”

Untuk mengetahui kebenarannya, Aktual.com akan menjelaskan kalimat ini satu persatu.

1. Kata “إِنْ” dalam Bahasa Arab masuk dalam perangkat yang men-jazam-kan fi’il mudhari’ (kata kerja sekarang, red) juga termasuk perangkat syarat. Dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan kata “apabila, jika” dan yang sejenisnya. Dan kata “إِنْ” ini tidak bisa berdiri sendirian, harus disambung dengan kata kerja.

2. Kata “شَاءَ” adalah kata kerja lampau yang berarti “menghendaki”. Jika disambung menjadi “إِنْ شَاءَ” berarti “jika menghendaki”. Bila di tulis dalam huruf latin biasa maka akan menjadi “InsyaA atau In SyaA”.

3. Kemudian lafadz yang dipermasalahkan “inSya Allah dan insyaAllah” yang dalam penulisan Arabnya “إنْشَاءَ اللهِ”. Dalam ilmu nahwu, itu disebut dengan Ismun dibaca “insyaA- insyau-insyai” tergantung kedudukan dalam kalimatnya. Sedangkan, lafadz “Allah” mudahnya dibaca kasrah “ALLAHI” karena muhdof ilaihi majrus/frasa.

4. Beebeda dengan “إِنْ شَاءَ اللهُ” kata SyaA selalu fathah karena fi’il madhi (kata keja lampau) dan Allah pasti dibaca dhomah karena fail marfu’/subjek.

5. Persamaan antara “إنْشَاءَ اللهِ” dan “إِنْ شَاءَ اللهُ” bila ditulis dengan huruf latin akan menghasilkan bunyi yang hapir sama. karena ketika ditulis latin, maka tak terlihat “IN” karena ada huruf syarat dan jazm atau awal bunyi kata “INSYAA”.

Agar kita tidak ragu akan mana yang benar dan mana yang salah untuk kebenaran penulisannya secara Arab dan Indonesia kita bisa melihat di Al Quran Terjemahan pada :

QS. Al-Baqarah ayat 70
QS. Al-Kahfi ayat 24 dan 69
QS. Al-Fath ayat 27
QS. Yusuf ayat 99
QS. Al-Qashas ayat 27
QS. As-Saffat ayat 102

Ternyata, sejatinya tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam penulisan tranliterasi, karena selama cara pengucapan dan makna yang dimaksud adalah sama. (Reporter Aktual.com: Refly Mulyadi).

Artikel ini ditulis oleh: