Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar tidak menerima jika pemerintah dikambinghitamkan atas persoalan pengembangan proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD).
Menurutnya, PT Chevron Pacific Indonesia selaku kontraktor merasa lapangan tidak workable, seharusnya tindakan yang mesti dilakukan oleh Chevron mengajukan rencana pengembangan (plan of development/PoD) agar pemerintah bisa mengevaluasi dan mencari jalan solusinya.
“Terkait IDD, Kita sudah kasih waktu, tolong ajukan POD-nya, tapi nggak ada juga sampai sekarang. Ya kita tunggu kenapa masih belum, mereka masih hitung-hitungan. Katanya mau tight in dengan Jangkrik,” tuturnya di Jakarta, Jumat (26/5).
Namun sesungguhnya, PT Chevron Pacific Indonesia merasa kurang nyaman dalam melakulan investasi di Indonesia, salah satu perusahan migas terbesar di Dunia itu meragukan kepastian hukum untuk mengembangkan berbagai projek di Indonesia, termasuk IDD.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka