Jakarta, Aktual.co —  Investor asal Tiongkok berencana menginvestasikan dana sebesar Rp30 triliun untuk membangun pelabuhan berskala internasional di Provinsi Kalimantan Barat.

“Lokasinya di Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara,” ungkap Sekda Provinsi Kalbar M Zeet Hamdy Assovie di Pontianak, Kamis (16/10).

Menurut dia, pelabuhan tersebut nantinya akan menjadi tempat penampungan crude palm oil, tambang serta bahan bakar minyak skala besar. Bahan bakar minyak itu nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan di Kalbar sendiri, Kalteng, serta sekitar Kalbar.

“Karena pulau tersebut berada di perlintasan internasional, dan langsung ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,” ujar M Zeet Hamdy.

Ia menambahkan, izin pelabuhan itu telah diterbitkan Menteri Perhubungan EE Mangindaan. Kedalaman lautnya juga dianggap ideal yakni sekitar 16 meter.

“Ini lebih dalam dibanding rencana lokasi lainnya di Kalbar,” kata dia.

Sebelumnya, ada dua rencana lokasi pembangunan pelabuhan internasional di Kalbar. Yakni di Pulau Temajuk, Kabupaten Mempawah, dan Tanjung Gundul, Kabupaten Bengkayang. Pembangunan pelabuhan tersebut diperkirakan dimulai pada tahun depan. Saat ini, tengah dipersiapkan analisa mengenai dampak lingkungan kalau pelabuhan tersebut direalisasikan.

“Kalau lancar, tahun 2017 sudah selesai pembangunannya,” kata M Zeet. Ia mengakui, pelabuhan itu juga untuk mengantisipasi meningkatnya produksi CPO Kalbar yang diperkirakan mencapai 5 juta ton pada lima tahun mendatang.

Menurut M Zeet, ada potensi pajak senilai Rp2 triliun dari bagi hasil pajak ekspor ke Kalbar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka