Jakarta, Aktual.com — International Pharmaceutical Manufactures Group (IPMG) memprediksikan, bahwa industri farmasi akan kembali mengalami pertumbuhan pada tahun 2016. Sebab, industri farmasi memiliki ‘pelukan’ untuk tumbuh dengan memanfaatkan program jaminan kesehatan nasional (JKN).

Ketua IPMG, Luthfi Mardiansyah, mengatakan, bahwa dengan adanya JKN, industri farmasi dapat meningkat 1-9 persen.

“Untuk pertumbuhan ini kami melihat adanya kesempatan dari program jaminan kesehatan nasional. Kira-kira kita bisa tumbuh satu digit, ya mungkin sampai sembilan persen,” ungkap Luthi, kepada Aktual.com, di Intercontinental Hotel, Jakarta, Rabu (03/02).

Luthi menambahkan, meski di tahun 2016 ini industri farmasi mengalami peningkatan, namun masih sulit untuk menembus dua digit. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan Kementerian Kesehatan yang meminta menurunkan harga obat generik kepada industri farmasi

“Pasar masih tumbuh. Tapi perhitungan saya tetap ‘single digit’. Saya tidak yakin bisa tumbuh sampai 10 persen,” katanya lagi.

Sekedar informasi, industri farmasi berhasil tumbuh pada tahun 2015. Berdasarkan data ‘IMS Health’, hingga kuartal III-2015 industri farmasi di Indonesia berhasil tumbuh 7,9 persen. Artinya, industri farmasi berhasil tumbuh dibandingkan tahun 2014 yang hanya mencapai 7,2 persen. Begitu pun di tahun peningkatan nanti di tahun 2016.

Artikel ini ditulis oleh: