Aktual/Foto: (Getty Images/iStockphoto/Oleksii Liskonih)

Jakarta, aktual.com – Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia buka suara terkait serangan militer yang dilakukan Israel terhadap sejumlah wilayah di Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat. Dalam pernyataan pers yang diterima hari ini, Kedubes Iran mengutuk keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan agresi terang-terangan yang melanggar hukum internasional.

Iran menyatakan bahwa serangan Israel menargetkan berbagai lokasi strategis, termasuk kawasan permukiman di ibu kota Tehran dan beberapa kota lainnya. Serangan tersebut, menurut Iran, merupakan pelanggaran nyata terhadap Pasal 2 Ayat 4 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melarang penggunaan kekuatan terhadap integritas wilayah atau kemerdekaan politik negara lain.

“Sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, Iran memiliki hak hukum dan sah untuk membela diri, dan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran akan merespons dengan seluruh kekuatannya dalam waktu dan cara yang dianggap tepat demi mempertahankan kehormatan dan kedaulatan bangsa,” tegas pernyataan resmi Kedubes Iran di Jakarta.

Lebih lanjut, Iran menyerukan kepada seluruh negara anggota PBB—terutama negara-negara di kawasan, dunia Islam, serta anggota Gerakan Non-Blok—untuk secara tegas mengutuk aksi militer Israel yang dinilai sebagai agresi kriminal.

“Iran meminta seluruh negara yang peduli pada perdamaian dan keamanan internasional untuk mengambil langkah bersama secara mendesak guna menghadapi tindakan berbahaya Israel yang mengancam stabilitas global secara serius dan belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis Kedubes Iran.

Iran menegaskan bahwa seluruh konsekuensi dari agresi ini akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Israel dan para pendukungnya. Republik Islam Iran, menurut pernyataan tersebut, tidak akan tinggal diam dan akan memberikan respons yang tepat terhadap “tindakan biadab” ini.

Serangan yang dilancarkan Israel dikabarkan telah menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak, serta sejumlah personel militer Iran. Kedubes Iran di Jakarta menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh rakyat Iran atas gugurnya para syuhada yang disebut telah mengorbankan jiwa mereka demi menghadapi “kejahatan tak termaafkan” dari rezim Zionis.

Sementara itu, media pemerintah Iran, seperti dikutip dari Reuters, melaporkan bahwa Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, turut menjadi korban tewas dalam serangan tersebut. Markas besar Garda Revolusi di Tehran juga disebut menjadi salah satu target utama dalam operasi Israel.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa serangan ini merupakan bagian dari Operasi Rising Lion, sebuah operasi militer terarah untuk “menghalau ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel.”

“Kita berada di momen penentu dalam sejarah Israel. Operasi ini akan terus berlanjut selama dibutuhkan untuk menghapus ancaman tersebut,” ujar Netanyahu dalam pernyataan video yang dirilis Jumat (13/6).

Netanyahu menyebut target utama operasi adalah para ilmuwan nuklir Iran yang diduga terlibat dalam pengembangan senjata nuklir, program rudal balistik, serta sejumlah fasilitas strategis seperti situs nuklir Natanz.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano