Pada 22 Desember 2017, Panglima Komando Sentral AS Jenderal Joseph votel mengumumkan mereka akan membentuk pasukan perbatasan di Suriah yang ia katakan akan membantu mencegah kemunculan kembali IS.
Sebanyak 400 gerilyawan “yang dilatih oleh AS sebagai penjaga perbatasan” akan membentuk apa yang mereka namakan “Tentara Utara” di Suriah, demikian laporan media Turki.
Turki dan AS sejak lama terlibat percekcokan mengenai dukungan AS untuk petempur Kurdi Suriah.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara