London, Aktual.com – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kekuatan baru yang didukung Amerika Serikat dengan kekuatan pasukan 30 ribu prajurit, yang berada di dalam Suriah adalah pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Suriah.

Iran bergabung dengan Suriah, Turki dan Rusia dalam menegur keras rencana tersebut. Pada Minggu, sekutu pimpinan Amerika Serikat mengatakan bekerja dengan sekutu petempur Suriah, Pasukan Demokratik Suriah, yang bermarkas di Kurdi akan membentuk kekuatan, yang bergerak di sepanjang perbatasan dengan Turki dan Irak, juga di dalam Suriah.

Presiden Suriah Bashar al-Assad menanggapinya dengan bersumpah untuk menghancurkan pasukan baru tersebut dan mengusir pasukan Amerika Serikat dari Suriah.

Sekutu kuat Suriah, Rusia, menyebut rencana tersebut untuk menghancurkan Suriah dan menempatkan sebagian darinya di bawah kendali Amerika Serikat. Turki menggambarkan kekuatan tersebut sebagai “tentara teror”.

“Rencana baru itu, yang disusun Amerika Serikat untuk Suriah, adalah pelanggaran hukum internasional dan sebuah rencana yang melawan kedaulatan dan keamanan Suriah dan wilayahnya,” kata Rouhani dikutip media pemerintah dalam pertemuan dengan ketua parlemen Suriah Hammouda Youssef Sabbagh seperti dilansir Reuters, Selasa (16/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara