Ilustrasi- Seorang Sufi

Jakarta, Aktual.com– Sering kali kita mendengar bahwa seorang sufi tidak menginginkan dunia. Tapi, bukan berarti sufi tersebut tidak memiliki apa-apa, bahkan ada beberapa sufi yang terkenal dengan kekayaannya. Seperti, Ismail bin Ubaid al-Anshari.

Ismail bin Ubaid al-Anshari memang terkenal kaya, tetapi kekayaannya justru tidak membuat dirinya lupa kepada Allah SWT. Dikisahkan bahwa dulu ada seorang laki-laki miskin yang berprofesi sebagai penjahit di daerah Qirwan.

Ketika malam Idul Fitri, di rumahnya tidak ada baju baru untuk keluarganya. Ia kasihan kepada putri-putrinya tersebut. Memang suatu kebiasaan yang terjadi yaitu ketika hari raya Idul Fitri semua orang akan mengenakan pakaian baru dan perhiasan baru. Sedangkan ia tidak memiliki harta untuk membeli baju baru.

Karena hal tersebut, ia memilih untuk pergi dari kampungnya di Qirwan agar tidak terlihat raut kesedihannya tersebut. Di tengah perjalanan, ia sampai di masjid Ismail bin Ubaid al-Anshari. Kemudian, ia melaksanakan shalat isya, setelah shalat isya ia berdiam diri di masjid tersebut.

Ketika Ismail bin Ubaid memandang dirinya, ia mengerti ada sesuatu kesedihan yang menimpa laki-laki tersebut. Ismail pun mengajak untuk ikut masuk ke rumahnya. Setelah sampai di rumahnya, Ismail langsung menyuruh masuk, “Silakan masuk,”

Ismail lalu bertanya kepada laki-laki miskin tersebut, hal permasalahan apa yang membuat dirinya sampai bersedih. Lalu lelaki miskin ini menceritakan kisah dirinya, mendengar hal itu, membuat hati Ismail bersedih. Kemudian beliau bertanya, “Berapa jumlah putrimu?”

“Jumlah putriku ada lima,” jawab lelaki tersebut.

“Tolong bawakan perhiasan-perhiasan dan juga baju yang sudah kalian persiapkan untuk Idul Fitri,” ucap Ismail saat memanggil istri dan anak-anaknya.

Setelah mereka memberikannya, Ismail memanggil lagi, “Berikan juga hidangan untuk idul fitri dan parfum milik kalian,”

Ismail kemudian memberikan semua barang-barang tersebut dan juga memberikan banyak dinar seraya berkata, “Pakaikanlah semua barang-barang ini kepada putrimu dan berbahagialah kalian di hari raya Idul Fitri,”

Lelaki miskin tersebut lalu pulang dan membawa semua yang diberikan oleh Ismail disertai dengan hati yang sangat bahagia. Setelah sampai dirumahnya, putri-putrinya pun kaget karena ayahnya membawa banyak sekali pakaian, perhiasan, makanan, dan dinar.

Rumah itu pun diliputi kebahagiaan, mereka berkumpul sambil menyantap makanan lezat dan putri-putrinya memakai perhiasan juga pakaian baru.

Itulah ciri-ciri dari seorang sufi, Ismail bin Ubaid al-Anshari diberikan kekayaan kepada Allah SWT tetapi kekayaannya tersebut justru membuat dirinya dekat dengan Allah SWT. Perbuatan yang dilakukan oleh Ismail memang sangatlah susah, karena ia memberikan barang-barang kesukaannya demi membuat orang lain bahagia. Tetapi, ia yakin bahwa semua itu akan dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang sangat besar.

Waallahu a’lam

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra