Puluhan ribu warga Palestina berkumpul pada Jumat di sepanjang pagar pembatas antara Gaza dan Israel. Mereka mendirikan tenda-tenda dan berencana untuk menggelar demonstrasi selama enam pekan berturut-turut untuk menuntut kembalinya pengungsi Palestina dan keturunannya di wilayah Israel.
Namun sebagian di antara mereka tidak mengindahkan seruan dari pemimpin demonstran untuk menjauh dari pagar pembatas.
Pihak militer mengatakan bahwa beberapa di antara korban, telah menembakkan senjata api ke arah tentara, menggelindingkan ban roda yang terbakar, dan melempar batu serta bom molotov ke arah perbatasan.
“Penggunaan amunisi mematikan harus menjadi bagian dari investigasi yang independen dan transparan,” kata Mogherini dalam pernyataan tertulis pada Sabtu.
“Meski Israel punya hak untuk melindungi daerah perbatasan mereka, penggunakan kekerasan harus selalu proporsional,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara