Amin menyadari bahwa dampak minimnya investasi di sektor hulu migas akan sangat memberi pengaruh negatif secara langsung maupun tak langsung pada perekonomian nasional.
“Karena inivesnta kecil, belanja ke industri penunjangnya juga kecil. Padahal investasi hulu migas ini sangat penting bagi negara karena mempunyai efek ke bawah yang signifikan. Jadi kami kurang begitu bergembira karena realisasi investasi hulu migas sampai dengan Juni baru 29 persen,” tuturnya.
Kemudian menurutnya penyebab minimnya minat investasi tersebut lebi karena faktor harga minyak yang renda. Selain itu, tak bisa dipungkiri regulasi pemerintah juga membuat investor merasa tidak nyaman melepaskan modalnya.
“Kalau mengenai regulasi, yang saya amati bukan karena regulasi baru yang dikeluarkan pemerintah, mungin yang mempengaruhi regulasi yang lama seperti PP 79 dan baru- baru ini sudah direvisi menjadi PP 27 tahun 2017, mudah-mudahan ini mendorong tumbuhnya investasi. Jadi kalau ditanya ke investor hulu migas; alasannya pertama kareana harga minyak, kemudian terkait regulasi yang membingungkan terutama PP 79, tapi sudah invetasi,” imbuhnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid