Palangkaraya, Aktual.com – Petugas Bandara Tjilik Riwut tetap disiagakan walau penerbangan dari dan menuju kota Palangka Raya dibatalkan akibat kabut asap pekat yang membuat jarak pandang kurang dari batas normal.

Kepala Bandara Tjilik Riwut Usman Effendi mengatakan petugas tetap disiagakan karena kabut asap sewaktu-waktu bisa mereda. “Dan maskapai penerbangan bisa mendarat ataupun berangkat,” kata dia, di Palangka Raya, Minggu (27/9).

Kata dia, pembatalan keberangkatan atau kedatangan merupakan wewenang pihak maskapai penerbangan, sehingga bisa saja penerbangan berani terbang sewaktu-waktu. “Kami tidak punya wewenang membatalkan penerbangan. Jadi tidak bisa kami menutup bandara,” ucapnya.

Usman mengemukakan, penutupan bandara dapat dilakukan apabila landasan pacu maupun peralatan terganggu serta kekurangan personel dalam melayani maskapai penerbangan.

Dia mengatakan sejauh ini semua hal itu berfungsi dengan baik, sehingga tidak ada alasan untuk menutup bandara. Bahkan jika pihak maskapai penerbangan menyatakan siap untuk berangkat atau mendarat di Tjilik Riwut, tetap harus difasilitasi.

“Kabut asap ini kan berubah sewaktu-waktu. Pagi bisa jarak pandang hanya 200 meter, tapi siang atau sore hingga malam hari menjadi 500-700 meter. Ini juga menjadi alasan kenapa bandara tidak ditutup,” katanya.

Kepala Bandara Tjilik Riwut mengakui jarak pandang terparah, Sabtu (26/9), hanya berkisar 200 meter pada pagi hari dan siang hingga malam hari menurun menjadi 50 meter, sehingga tidak ada satupun penerbangan yang berangkat atau mendarat di Bandara Tjilik Riwut.

Dia mengatakan jarak pandang, Minggu (27/9), cenderung kecerahan namun tetap belum batas normal. Hal ini yang membuat pihak maskapai penerbangan belum ada yang berani mendarat atau berangkat.

“Kita berharap siang hingga sore hari kabut asap tidak terlalu pekat, karena banyak masyarakat dari dan menuju Palangka Raya yang terpaksa batal, atau berangkat melalui bandara di Banjarmasin,” demikian Usman.

Artikel ini ditulis oleh: