Jakarta, Aktual.com — Komisi VI DPR RI menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Perum Bulog sebesar Rp2 triliun di APBN 2016. Usulan tersebut telah disetujui dalam rapat kerja antara Komisi VI dengan Kementerian BUMN di gedung DPR RI.
Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti menuturkan suntikan modal negara ini akan digunakan pihaknya guna melakukan perbaikan dan pembangunan sejumlah infrastruktur, agar dapat mendukung Bulog dalam menjalankan perannya sebagai stabilisator harga pangan.
“PMN untuk Bulog tahun depan diusulkan Rp2 triliun. Ini untuk perbaikan infrastruktur, terutama infrastruktur untuk pasca panen dan gudang terintegrasi,” kata Djarot saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/10).
Ia menjelaskan, salah satu infrastruktur baru yang ingin dibangun Bulog dengan suntikan modal sebesar Rp2 triliun tersebut adalah kulkas ‘raksasa’ alias cold storage guna menyimpan berbagai komoditas pangan, seperti daging sapi. Pihaknya merencanakan untuk membangun 10 unit cold storage dengan kapasitas total 7.000 ton.
Selain itu, Bulog juga ingin membangun gudang-gudang modern yang dapat menyimpan berbagai komoditas pangan alias gudang terintegrasi. “Kami ingin modernisasi gudang, bikin gudang terintegrasi, cold storage sebanyak 10 unit dengan total kapasitas 7.000 ton,” ungkap dia.
Terakhir, masih kata Djarot, Bulog juga akan membangun 50 drying center yang dapat meningkatkan kualitas gabah yang dibeli dari petani. Pasalnya, saat ini Bulog mengeringkan gabah dari petani dengan lantai jemur, sehingga kadar air gabah masih cukup tinggi. Dengan drying center, kadar air gabah bisa ditekan lebih rendah lagi sehingga dapat disimpan lebih lama.
“Pengadaan 50 drying center ini untuk perbaikan kualitas gabah. Sekarang kadar air gabah masih tinggi terutama ketika panen di musim rendeng (musim hujan, Oktober-Maret),” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan