“Yang lebih mengherankan lagi, Sri Mulyani juga mengharapkan Bank Dunia agar memberikan contoh-contoh dari negara maju menghadapi persoalan yang dihadapi Indonesia.

Bagaimana bisa terjadi ternyata Sri Mulyani tidak mampu untuk berpikir sendiri untuk mengatasi masalah Indonesia, malahan mohon petunjuk kepada Bank Dunia? Padahal dia didukung oleh puluhan staf yang berkeahlian , didukung dana dan fasilitas yang melimpah di Kementerian Keuangan,” heran Abdulrachim.

Dia mengkhwatirkan jika Sri Mulyani mengalami ketergantungan dengan Bank Dudua maka sangat memungkinkan akan menyesarkan kebijakan ekonomi Indonesia. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa bank duni sangat memiliki kepentingan terhadap Indonesia.

“Sudah terbukti bahwa tidak selalu pemikiran dan nasehat dari Bank Dunia itu kredibel atau dapat diandalkan . Ini terbukti misalnya pada waktu sesaat sebelum terjadi krisis ekonomi di Indonesia 1997 – 1998 maka Bank Dunia selalu memuji-muji perekonomian Indonesia saat itu . Ternyata tidak lama kemudian terjadi krisis ekonomi,” ungkap dia.

Selain itu, tuturnya; di Argentina pernah terjadi krisis ekonomi besar ditahun 1999- 2002. Sebelum terjadi krisis tersebut Bank Dunia juga memuji-muji ekonomi Argentina dan ternyata pujiannya itu salah total dan Argentina jatuh kedalam krisis ekonomi. Karena itu, ia meminta Sri Mulyani memiliki pikiran mandiri dan memegang teguh martabat bangsa serta menjaga kepentingan nasional yang jauh dari pengaruh bank dunia dan IMF.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu