Jakarta, Aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk tidak terlena dengan hanya menahan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto terkait proses penyidikan kasus korupsi e-KTP.
Presidium Persatuan Pergerakan Anti Korupsi, Andrianto SIP menyatakan bahwa KPK juga harus menciduk pihak-pihak lain yang diduga menerima cipratan dana e-KTP.
“Ada misteri apa sebenarnya di KPK,
kenapa enggak menyeluruh? Kesannya kayak memburu Setnov doang,” ucap Adrianto dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Rabu (29/11).
Ia pun menyoroti tiga nama politisi asal PDI-P yang juga diduga menerima cipratan tersebut, yaitu Yasonna Laolly, Olly Dondokambe dan Ganjar Pranowo.
“Terus Yasonna dibilang menerima duit dua kali, itu artinya tindakan ini kan korupsi. Yasonna dipanggil dua kali kan mangkir,” tambahnya.
Adrianto menambahkan, dirinya bukanlah sosok yang anti dengan partai politik. Hanya saja, ia mengaku tidak bisa tinggal diam jika terdapat uang rakyat yang dibancak ramai-ramai oleh wakil rakyat.
“Ganjar, Yasona dan Olly gimana nih? Kita enggak anti partai tapi kita anti person yang maling, (hanya) bikin rakyat susah,” tegasnya.
“KPK harus adil, jangan hanya OTT kecil-kecilan, enggak renyah, efek publik enggak ada,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, politikus PDIP Effendy Simbolon menyatakan keraguannya terkait keterlibatan Yasonna Laolly dalam dugaan korupsi proyek e-KTP. Namun, ia menegaskan jika PDIP tidak akan memberikan toleransi jika memang Yasonna terbukti terlibat dalam kasus tersebut.
“Saya tidak yakin, tapi rasanya kalau memang semuanya terbukti kita mendukung pemberantasan korupsi e-KTP, kasus lain pun juga begitu,” tandas anggota Komisi I DPR RI ini.
Pewarta : Teuku Wildan A.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs