Masih adanya imbas peluncuran rudal Korea Utara yang telah melintasi Hokaido, Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik membuat laju JPY dan EUR terus menguat meski di akhir perdagangan kembali melemah terhadap USD.

Sementara pergerakan USD menguat setelah merespon rilis Indeks Harga Rumah Nasional NSA AS yang mengalami kenaikan tahunan 5,8 persen pada Juni. Atau sedikit lebih tinggi dari posisi Mei, itu menurut data dari S&P CoreLogic Case-Shiller.
Begitupun dengan Indeks Kepercayaan Konsumen yang naik menjadi 122,9 pada Agustus, naik dari 120,0 pada Juli, menurut Conference Board telah melampaui ekspektasi pasar.
“Dengan kondisi tersebut, membuat peluang bagi rupiah untuk mampu berbalik arah naik menjadi semakin sulit. Karena di awal saja sudah rendah,” kata dia.
Apalagi kini, setelah penguatan JPY dan EUR, pergerakan USD kembali menguat. Rendahnya USD karena pelemahan sebelumnya tentunya akan dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk dengan mentransaksikan USD.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu