Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai berpidato dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPR RI dan DPRD Fraksi Partai Golkar (FPG) Periode 2024-2029 Seluruh Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai berpidato dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPR RI dan DPRD Fraksi Partai Golkar (FPG) Periode 2024-2029 Seluruh Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Akatual/HO

Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mendadak jadi sorotan usai memenuhi undangan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/8/2025). Bahlil tidak datang sendiri. Ia kompak hadir bersama jajaran pengurus inti DPP Golkar yang mencolok dengan balutan jaket kuning.

Rombongan Golkar tiba sekitar pukul 12.56 WIB. Di barisan terdepan tampak Agus Gumiwang, Meutya Hafid, dan Wihaji mendampingi sang ketua umum menemui orang nomor satu di Indonesia.

“Hari ini kami dari pengurus DPP Partai Golkar melakukan silaturahmi dengan Bapak Presiden,” ujar Bahlil singkat usai pertemuan.

Meski diklaim hanya silaturahmi, pertemuan elite Golkar dengan Presiden jelas memantik tanda tanya politik. Apalagi, Golkar tengah bersiap menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang disebut-sebut akan menentukan arah partai beringin ke depan.

Bahlil menegaskan posisi Golkar tetap konsisten sebagai partai koalisi yang mendukung penuh Presiden Prabowo. “Sebagai partai koalisi yang dari awal ikut berjuang, pasti mendukung, pasti memberikan masukan-masukan yang baik untuk negara. Masukannya nanti kita lihat,” ungkap pria yang juga menjabat Menteri ESDM itu.

Namun, ketika ditanya agenda spesifik, Bahlil buru-buru mengelak. “Enggak ada (pembahasan khusus), enggak ada,” katanya. Ia juga menepis kehadiran partai politik lain dalam pertemuan tersebut. “Ya jaketnya pakai jaket apa semua? Setahu saya sih kami bersilaturahmi dari DPP Partai Golkar,” pungkasnya.

Publik pun menafsir pertemuan ini bukan sekadar basa-basi politik. Kehadiran Bahlil bersama jajaran inti DPP di Istana disebut-sebut sebagai upaya menguatkan legitimasi sekaligus mengirim sinyal kuat menjelang Munaslub.