Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi - foto X

Teheran, Aktual.com – Gencatan senjata antara Iran dan Israel sudah berlangsung enam hari, sejak diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (24/6) lalu. Namun pihak Iran skeptis terhadap usia gencatan senjata tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi yang meragukan usia gencatan senjata yang tidak akan berumur lama, dan perang Iran-Israel kembali terjadi. Hal tersebut disampaikan Mousavi saat berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Khalid bin Salman Al Saud  lewat percakapan telepon pada Minggu (29/6).

”Kami meragukan ketahanan gencatan senjata dan siap untuk menanggapi segala bentuk agresi musuh,” kata Mousavi.

Dilansir dari Iran Internasional, dan Kantor Berita Tasnim, menurut Mousavi, selama gencatan senjata, Israel pasti menganggap Iran akan meningkatkan kemampuan militernya. Eskalasi ini, pada gilirannya, akan mengakibatkan serangan udara Israel yang bertujuan untuk membatasi peningkatan kekuatan militer Iran tersebut.

Namun Mousavi mengatakan tindakan agresi AS dan Israel langsung direspon Iran dengan keras, termasuk dengan menunjukkan pengendalian diri saat perundingan nuklir tidak langsung yang diadakan antara Teheran dan Washington.

”Karena kami sangat meragukan bahwa musuh akan menepati komitmennya, termasuk gencatan senjata, kami siap memberikan respons yang keras jika terjadi lagi tindakan agresi,” kata Mousavi, dikutip dari Tasnim News. Ia menambahkan, bahwa Iran bukanlah pihak yang memulai perang, tetapi menanggapi para agresor dengan kekuatan penuh.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman Al Saud  mengatakan kerajaan telah mengutuk tindakan agresi terhadap Iran dan telah melakukan upaya untuk menghentikan perang.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada Iran atas gugurnya sejumlah komandan militer dalam serangan Israel. Kedua pejabat tersebut menyerukan konsultasi terus-menerus antara Iran dan Arab Saudi untuk meningkatkan hubungan bilateral dan memastikan keamanan dan ketenangan regional.

(Indra Bonaparte)