Jakarta, Aktual.com – Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Selasa (6/9), setuju memberikan dua kapal patroli berukuran besar dan meminjamkan hingga lima pesawat pengintai untuk digunakan Filipina.

Juru bicara pemerintah Jepang menyatakan bahwa itu upaya kedua negara mengamankan wilayah tersengketa dengan China.

Abe dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Vientiane, Laos, menyepakati peningkatan kerja sama untuk menjamin resolusi perdamaian di Laut China Selatan, yang disengketakan, kata Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Koichi Hagiuda.

China mendaku sebagian besar Laut China Selatan, yang menjadi perlintasan perdagangan dunia senilai 5 triliun dolar AS per tahun.

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga menjadi pesaing dalam sengketa perairan tersebut.

Pengadilan Arbitrase Internasional di Denhaaq, Belanda, pada bulan Juli membatalkan pengakuan China atas lalu lintas pelayaran itu setelah perkara tersebut diajukan Filipina.

Putusan pengadilan tersebut ditolak oleh Beijing.

Hubungan Jepang dengan China ternoda oleh pertengkaran yang berlangsung lama atas pembangunan gugusan pulau-pulau kecil buatan di Laut China Selatan.

Jepang sudah menyetujui memberikan 10 kapal patroli berukuran kecil kepada Filipina.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby