Jakarta, Aktual.com — Pendatang pelaku kejahatan akan kehilangan hak suaka mereka, demikian kata Kanselir Jerman Angela Merkel pada Sabtu (9/1) waktu setempat, dengan nada tegas ketika orang banyak, yang marah atas serangan massa terhadap wanita pada malam Tahun Baru, berkumpul di Cologne.

Sekitar dua lusin pencari suaka, yang di antaranya dicurigai melakukan serangan itu, kata polisi pada pekan ini, meningkatkan ketegangan terhadap imigrasi dan memicu kecaman atas penolakan Merkel membatasi jumlah pendatang memasuki negara tersebut.

“Hak suaka bisa hilang jika seseorang dihukum dalam masa percobaan atau dipenjara,” kata Merkel setelah menghadiri pertemuan pemimpin partai Demokrat Kristen.

“Yang berulang kali merampok atau menghina wanita harus merasakan kekuatan hukum penuh,” kata Merkel kepada wartawan di Mainz, menjanjikan pengurangan arus pendatang dalam waktu lebih panjang.

Berdasarkan atas hukum Jerman, pencari suaka hanya diusir jika dihukum sedikit-dikitnya tiga tahun penjara dan menyiapkan hidup mereka agar aman bagi lingkungan.

Sekitar 1.700 petugas polisi berada di jalan-jalan Cologne ketika para demonstran termasuk anggota gerakan anti-Islam PEGIDA, menunggu izin resmi untuk berpawai melewati kota.

Dalam aksi protes di sayap kiri, lebih dari 2.000 orang yang kebanyakan wanita berkumpul dekat stasiun kereta api di mana banyak serangan terjadi, termasuk perampokan dan kekerasan seksual.

“Tidak berarti tidak. Menjauhlah dari tubuh kami,” kata tulisan, yang dipaparkan pengunjuk rasa.

Partai konservatif Merkel mengatakan ingin mengurangi dan mengontrol migrasi ke Jerman, dan mengirim kembali orang-orang yang ditolak hak suakanya.

“Kami ingin mengurangi rintangan untuk deportasi dan pengusiran orang asing yang telah melakukan suatu kejahatan,” kata partai dalam suatu pernyataan. Gerakan apapun akan memerlukan perubahan hukum di Jerman.

Pada awal pekan ini, polisi federal Jerman mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 32 orang yang diduga berperan dalam serangan terhadap wanita di Cologne, 22 di antaranya berada dalam proses mencari suaka di Jerman.

Artikel ini ditulis oleh: