Jakarta, Aktual.co — Kebijakan pelarangan berkendara sepeda motor di kawasan Thamrin dan Medan Merdeka Barat bukan hanya berdampak bagi masyarakat saja, tetapi juga berdampak pada usaha distribusi logistik.

Terkait dengan kebijakan tersebut, perusahaan distribusi logistik PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) terpaksa harus mengoperasikan 100 sepeda listrik untuk mendistribusikan barang di kawasan tersebut.

“Kami akan atasi masalah ini. Kami akan lakukan pengiriman dengan mobil ataupun sepeda listrik,” ujar Managing Director PT JNE Johari Zein di Jakarta, Sabtu (29/11).

Menurut Johari Zein, kebijakan tersebut memicu persoalan baru bagi pendistribusian logistik mereka karena selama ini mereka mengandalkan sepeda motor sebagai alat transportasi pengiriman barang.

“Kami telah menyiapkan 100 sepeda listrik dengan nilai investasi senilai Rp1,2 miliar. Selain itu, kami juga akan membangun hub-hub baru yang lebih dekat dengan lokasi tujuan pengiriman barang di DKI Jakarta,” ujarnya.

Ia memaparkan penggunaan sepeda listrik ada nilai positif dan negatifnya. Positifnya, penggunaan sepeda listrik akan mengurangi biaya operasional perusahaan karena tidak menggunakan bahan bakar minyak. Namun, sisi negatifnya adalah kurir harus bolak-balik mengirimkan barang untuk satu titik pengiriman karena muatan barang sepeda listrik lebih sedikit dibandingkan sepeda motor.

“Kemampuan angkut sepeda lebih sedikit sehingga diperlukan beberapa kali bolak-balik untuk kirim keseluruhan,” tambahnya.

Ia mengatakan saat ini total distribusi barang JNE di Jakarta kurang lebih sejumlah 160 ribu paket setiap harinya. Untuk ruas jalan yang dikenakan kebijakan pelarangan yaitu kawasan Thamrin dan Medan Merdeka Barat, total distribusi barang di kawasan tersebut kurang lebih 20 hingga 30 ribu barang setiap harinya.

Artikel ini ditulis oleh: