Jakarta, Aktual.com — Pelaku korupsi di Tanah Air dalam 10 tahun terakhir semakin meluas sehingga tidak ada lagi entitas, yang benar-benar steril dari tindakan korup.
Pendapat tersebut disampaikan Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi SP dalam diskusi pada Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi digelar oleh KPK bekerja sama dengan BPKP dan Pemprov Sumbar, Rabu (28/10).
“Dulu biasanya pelaku korupsi dalam pemikiran kami adalah penegak hukum dan pegawai negeri, sekarang sudah meluas,” kata Johan di Padang.
Menurut dia saat ini pelaku korupsi sudah beragam mulai dari artis, pengusaha, ustadz, pendeta dan lainnya. Dulu kampus yang merupakan bandul penjaga moral, sekarang mulai ikut terlibat korupsi. “Terbukti dari beberapa kasus yang ditangani KPK melibatkan perguruan tinggi,” kata dia.
Selanjutnya entitas lain seperti DPRD juga mulai ikut melakukan korupsi akhir-akhir ini. Sementara dari sisi hubungan menurut Johan korupsi juga mulai meluas dan membuat miris. “Dulu ada istri yang suaminya menjadi pejabat akan ikut menjaga agar pasangannya tidak melakukan korupsi dan tetap bersih,” kata dia.
“Yang terjadi sekarang istri berkolaborasi dengan suami, ibarat bermain bola suami gelandang kanan, istri penyerang kiri, tidak jarang lebih aktif istri untuk menggolkan korupsi,” ujar dia.
Dia mengatakan, saat ini ada tahanan KPK yang berstatus pasangan suami istri, ada juga anak dan bapak hingga kakak dan adik. “Betapa miris kalau melihat situasi korupsi saat ini, untuk itu KPK melakukan upaya tidak hanya penindakan namun juga pencegahan yang dilakukan secara simultan,” kata dia.
Sementara salah seorang warga Padang Toni berharap dengan semakin mengkhawatirkannya perilaku korupsi, KPK sebagai salah satu lembaga yang bertugas melakukan penindakan tidak dibubarkan untuk saat ini.
Dengan ada KPK saja korupsi masih banyak apalagi jika tidak ada, oleh sebab itu kami berharap keberadaan KPK dapat dipertahankan dan lebih meningkatkan kinerja, ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu