Jakarta, Aktual.com – Mencuatnya nama Johanes Widjonarko untuk menduduki kursi Wakil Menteri (Wamen) ESDM, mendapat respon negatif dari berbagai pihak. Mantan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi secara menyatakan tidak sepakat jika Johanes Widjonarko ditunjuk sebagai Wamen ESDM.

Walaupun dia mengakui memang Menteri ESDM yang baru, Arcandra Tahar harus mendapat pendampingan dalam melakukan tata kelola sektor ESDM yang mempunyai cakupan kerja yang luas, namun bukan berarti mengabaikan aspek selektifitas.

“Menurut saya posisi Wamen memang diperlukan. Alasannya, lingkup pekerjaan ESDM sangat luas; Migas, Minerba, Kelistrikan, Energi Baru dan terbarukan. Selain itu, Menteri Chandra merupakan ‘pendatang baru’ yang belum banyak mengetahui tentang birokrasi dan pengusaha migas serta Mafia Migas yang melingkupi ESDM, sehingga perlu didampingi Wamen. Hanya saja pilihan Johanes Widjonarko kurang tepat,” katanya kepada Aktual.com Rabu (3/8).

Lebih lanjut akademisi UGM itu menjelaskan bahwasanya secara integritas sosok Johanes pernah diperiksa oleh KPK dalam kaitan korupsi sewaktu dia menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), lalu kemudian dipecat dari jabatannya.

Dengan demikian dia menginginkan sosok Wamen ESDM harus mempunyai track record yang baik dan integritas tinggi, mengingat sektor ESDM merupakan bagian krusial karena mengelola kekayaan alam negara.

“Johanes Widjonarko pernah diperiksa oleh KPK saat kasus suap Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini. Meski tidak terbukti, paling tidak dia pernah ‘bersinggungan’ dengan penyuap dan mafia migas. Menteri ESDM yang baru harus hati-hati, jangan sampai dijebak para mafia,” tandasnya. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka