Tangkapan layar - Presiden RI Joko Widodo pada Upacara Prasetya Perwira dan Pelantikan Perwira TNI/Polri di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/7/2024). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/aa.

Jakarta, aktual.com – Lima anggota Nahdlatul Ulama bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, yang menghebohkan masyarakat Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan tanggapannya.

“Ya ditanyakan saja ke PBNU. Karena sikap pemerintah jelas sesuai pembukaan UUD 1945. Jelas sekali,” ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7).

Jokowi sekali lagi meminta media untuk menanyakan kepada PBNU mengenai tindakan lima anggota Nahdlatul Ulama yang bertemu dengan Herzog. Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan terus berperan dalam menjaga ketertiban dunia.

“Dan Indonesia akan ikut ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” lanjutnya.

Ketua PBNU Savic Ali menyayangkan pertemuan lima anggota Nahdlatul Ulama dengan Isaac Herzog. Savic menegaskan bahwa kunjungan tersebut tidak mewakili NU.

“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Savic, seperti dikutip situs resmi NU, Senin (15/7) kemarin.

Savic menganggap kunjungan lima anggota Nahdlatul Ulama disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka tentang geopolitik, kebijakan organisasi NU, dan perasaan warga NU secara keseluruhan. Dia juga menyebutkan bahwa PBNU belum mengetahui siapa yang mensponsori keberangkatan mereka ke Israel.

Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, menyatakan bahwa PBNU akan memanggil lima anggota yang bertemu dengan Isaac Herzog untuk mengklarifikasi latar belakang perjalanan mereka.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain