Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa tidak semua data terkait pertahanan negara dapat diungkapkan dalam forum terbuka seperti debat pemilihan presiden (pilpres).
Jokowi menekankan bahwa banyak informasi terkait pertahanan, keamanan negara, dan alutsista yang harus dijaga kerahasiannya karena berkaitan dengan strategi negara.
“Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka, tapi memang banyak yang harus kita rahasiakan. Karena ini menyangkut strategi besar sebuah negara, enggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong enggak bisa. Enggak bisa,” tegas Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1).
Dalam debat pilpres ketiga, calon presiden nomor urut 2 dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, diminta membuka sejumlah data terkait pertahanan oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Permintaan untuk membuka data, seperti data minimum essential force (MEF) dan pengadaan alutsista bekas, diutarakan karena Prabowo meragukan keakuratan data yang dipegang oleh kedua lawannya.
Prabowo tidak membuka data tersebut dalam debat, namun menyatakan kesiapannya menjelaskan di forum lain di luar debat capres.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah