Kalau diibaratkan sebuah keluarga atau rumah-tanga curent accont deficit ini yakni pemasukan uang atau pendapatan rumah tangga kurang, sementara uang keluarnya banyak sekali, akibatnya belanja rumah tangga ditutup dengan utang karena tidak ada pemasukan bentuk lain.

Keadaan ini terus berlanjut sehingga harta atau aset perlahan lahan dijual, namun meskipun semua harta telah dijual, tetap saja pengeluaran rumah tangga harus ditutup dengan utang.

Masalah uang keluar yang sangat banyak ini, semakin diperparah oleh merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, yang digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri yakni dolar Amerika Serikat.

Karena pendapatan dalam negeri diperoleh dalam bentuk Rupiah yang nilainya rendah atau melemah, sementara belanja luar negeri dalam bentuk dolar yang nilainya tinggi atau menguat. Ibarat sumur minyak yang sudah semakin kering tapi alat pemyedotnya diperbesar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid