Demikian pula dengan beban defisit keuangan pemerintah atau fiscal deficit yang semakin parah, karena kewajiban utang yang semakin besar, sebagai dampak dari melemahnya rupiah dan menguatnya dolar AS. Bagaimana tidak? Dulu waktu ngutang nilai dolarnya murah, sekarang ketika bayar utang nilai dolarnya mahal.
Sementara pendapatan pemerintah pajak dan non pajak diterima dalam rupiah yang kurang harganya tersebut untuk membayar utang dalam dolar yang tinggi harganya. Sehingga walaupun utang terus ditambah, tetap saja tidak cukup untuk sekedar membayar bunga utang.
Dalam bahasa orang kampung pemerintahan Jokowi sekarang ini sedang menjalankan rumus ekonomi tekor. Jika dibiarkan berlanjut maka bisa bangkrut. Sehingga diperlukan solidaritas semua pihak untuk menghadapi pelemahan rupiah tersebut, khususnya bantuan dan solidaritas para Taipan.
Oleh: Salamuddin Daeng
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid