Masalah yang paling berat khusus di ruas Bawen-Salatiga, menurut Presiden adalah bentang alam yang berbukit. “Problem yang paling berat misalnya di ruas Bawen-Salatiga ini di Tuntang memang paling berat menghadapi bukit-bukit yang memerlukan pemotongan dan membawa tanah itu menuju tempat yang lain, ada hampir 2 juta meter kubik yang harus dipindahkan, ini masih 140 ribu yang harus diselesaikan.”
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna, ruas tol Bawen-Salatiga sudah mencapai 90 persen. Jalur tersebut akan dilanjutkan untuk ruas Salatiga-Kertosuro, Solo-Ngawi sepanjang 32 kilometer yang ditargetkan selesai pada September 2018 “Pembebasan lahan juga sudah 98 persen, jadi tinggal bayar karena harga sudah disepakati,” kata Herry di lokasi jembatan. [Ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu