Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan - Perkembangan pembangunan smelter sepanjang tahun 2016. (ilustrasi/aktual.com)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan - Perkembangan pembangunan smelter sepanjang tahun 2016. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan melaporkan perkembangan pembangunan smelter sepanjang tahun 2016, mampu diselesaikan sebanyak 2 unit yang beroperasi di Kalimantan Barat dan Maluku Utara.

Sehingga dengan penambahan itu, total smelter yang tersedia dan beroperasi sebanyak 7 unit. Pada tahun 2017 mendatang, pihaknya memperkirakan akan ada tambahan 6 unit smelter baru.

“Untuk Peningkatan Nilai Tambah (PNT) Mineral dilakukan melalui kewajiban pengolahan atau pemurnian di dalam negeri. Pembangunan smelter ini diharapkan dapat menambah nilai jual dari komoditas,” ujarnya di Jakarta, Selasa (20/12).

Sementara itu, kemampuan pasokan batubara domestik (Domestic Market Obligation/DMO) dilaporkan meningkat setiap tahunnya. Prognosa pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 90,55 juta ton sampai Desember 2016, dengan total produksi sebesar 434 juta ton.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2015 yang pemenuhan kebutuhan batubara dalam negerinya sebesar 86,81 juta ton. Untuk tahun 2017 ditargetkan jumlah DMO sebesar 121 juta ton.

Berkaitan dengan hal ini, Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Mulyadi menyatakan kemampuan PT Freeport melakukan pemurnian saat ini hanya sebesar 1 juta ton, sedangkan produksinya lebih dari 3 juta, sehingga pelarangan ekspor menjadi kendala bagi perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

“Freeport baru bisa murnikan hampir 1 juta. Sementara Freeport produksi 3 juta lebih. Artinya ada 2 juta yang diekspor kosentrat. Ini yang awalnya teknis jadi politik. Itu bisa bergulir ke hak angket DPR,” tandasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka