Banda Aceh, Aktual.com – Proses panjang dilewati Badan Intelejen Negara (BIN) untuk membujuk kelompok bersenjata di Aceh Din Minimi turun gunung. Kepala BIN Sutiyoso mengatakan proses komunikasi dilakukan selama dua bulan.

Untuk memuluskan tahapan itu, BIN menggunakan jasa mantan fasilitator damai Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-RI, Juha Christensen. Seorang warga Finlandia yang merupakan pimpinan sekaligus salah satu pendiri Pacta (Peace Architecture and Conflict Transformation Alliance). Juha jadi andalan BIN untuk membuka komunikasi dengan kelompok Din lantaran kenal dengan semua mantan anggota GAM di Aceh.

Dua minggu Juha tinggal di pegunungan tempat kelompok Din. Sampai akhirnya Juha berhasil membujuk Din untuk melakukan komunikasi awal dengan Sutiyoso di Jakarta via telepon.

“Dua minggu saya di sana. Saya bicara dan Din mendengarkan dengan baik. Dia mau turun gunung sama seperti yang disampaikan Pak Sutiyoso tadi,” sebut Juha, di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (29/12).

Juha pula yang meyakinkan Din bahwa keselamatannya dijamin jika turun gunung. Seperti diungkapkan Sutiyoso sebelumnya, tim intelijen daerah, polisi dan TNI ikut memantau turun gunungnya Din. “Keamanannya kita jamin,” kata Sutiyoso.

Dari informasi yang dihimpun Aktual.com, sosok Juha diketahui sebagai orang yang dulu menghubungkan mediator Indonesia, Farid Husain untuk berhubungan dengan Martti Ahtisaari, yakni mantan presiden Finlandia sekaligus chairman Crisis  Management  Initiative. Juha pula yang berperan memertemukan Farid Husain dengan tokoh-tokoh GAM untuk perdamaian di Aceh.

Sampai akhirnya upaya Juha berbuah manis, menghasilkan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki pada 15 Agustus 2005. Sejak itu, setelah puluhan tahun konflik senjata, perdamaian pun tercipta di Aceh.

Sedangkan diberitakan sebelumnya, Din mengajukan lima tuntutan kepada Sutiyoso sebelum menyerahkan diri. Yakni Pemerintah Aceh diminta menyejahterakan mantan kombatan GAM, memelihara janda dan anak yatim korban konflik, pengampunan dan amnesti pembebasan untuk seluruh anggotanya, serta jaminan keamanan ketika menyerahkan senjata ke pemerintah.

Sutiyoso anggap tuntutan Din logis dan menerima semuanya. Terkait amnesti, Sutiyoso menuturkan DPR RI dan juga pemerintah sudah sepakat untuk memberikan amnesti ke Din dan anak buahnya. “Semua sepakat untuk amnesti,” kata dia.

 

Artikel ini ditulis oleh: