Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah sebesar 11 poin menjadi Rp13.886 dibanding posisi sebelumnya Rp13.875 per dolar AS.
“Pergerakan dolar AS kembali mengalami apresiasi terhadap rupiah di tengah masih maraknya sentimen peluang kenaikan suku bunga The Fed,” kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (27/4).
Ia mengatakan bahwa ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed itu telah meningkatkan imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang akhirnya memicu permintaan dolar AS meningkat. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat telah melewati batas psikologis pasar di level 3 persen.
Di sisi lain, lanjut dia, permintaan terhadap dolar AS yang meningkat juga disebabkan oleh melebarnya selisih imbal hasil obligasi AS dan obligasi di sejumlah negara, terutama negara berkembang sehingga membuat mata uang negara berkembang cenderung melemah.
Sementara itu, ia mengatakan, upaya pemerintah untuk menenangkan pasar dengan mengatakan pelemahan dolar AS harus bisa dimanfaatkan oleh ekonomi Indonesia dan upaya Kementerian Perindustrian terhadap prioritas pengembangan sejumlah industri tertentu untuk menarik investasi diharapkan dapat menjaga fluktuasi rupiah untuk tidak melemah lebih dalam.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid