Konsistensi mereka sebagai pasangan ganda campuran kelas dunia pun dibuktikan di Olimpiade 2016. Mereka tampil trengginas dan tidak pernah kehilangan satu game pun sejak babak penyisihan grup hingga pertandingan final.

Bahkan pasangan nomor satu dunia Zhang Nan-Zhao Yunlei dari China pun dapat mereka kalahkan di semi final. Kematangan pasangan Owi-Butet pun terlihat dalam pertandingan final, dimana banyak beban harapan berada di pundak mereka, setelah harapan Indonesia di nomor lainnya sudah berguguran di babak-babak awal.

Apalagi pertandingan melawan Malaysia, banyak faktor mental psikologis yang bisa berpengaruh pada penampilan dan emosi pemain. Ditambah lagi ratusan juta masyarakat Indonesia ikut menyaksikan pertandingan itu melalui televisi, dengan harapan kemenangan mereka di Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.

“Pertandingan di Hari Kemerdekaan ini justru menambah energi dan semangat kami untuk melakukan yang terbaik,” kata Liliyana yang bersama Tontowi dalam pertandingan Rabu siang itu tampil tenang di tengah gegap gempita pendukung Indonesia maupun Malaysia di arena Riocentro.

Ketenangan, kekompakan dan kematangan dari Owi-Butet inilah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan mereka di Olimpiade, sekaligus memberi kebahagiaan bagi bangsa Indonesia di tengah peringatan 71 tahun Kemerdekaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu