Jakarta, Aktual.com — Berpedoman pada beberapa Hadis, Rasulullah SAW sudah memberikan petunjuk tentang tanda-tanda datangnya Malam Lailatul Qadr. Seperti, Hadis yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani.

“Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari Matahari bersinar lemah dan tampak kemerah-merahan.”

Ada juga Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim. Dari Abi bin Ka’ab, menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya, ”Subuh hari dari Malam Lailatul Qadr Matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga Matahari itu naik.” (HR. Muslim).

Sebuah kajian Islam, pemandangan berbeda terlihat di langit timur Arab Saudi pada Selasa (14/7) pagi lalu. Dimana, Matahari tampak tak seperti biasanya. Sinarnya lemah dan warnanya terlihat kemerah-merahan.

Fenomena tersebut diabadaikan oleh Saleh Al Feraij, seorang Fotografer Harian lokal terkemuka di Arab Saudi, Sabq. Matahari terlihat terbit di utara perbatasan Kota Rafha sekitar pukul 5.14 pagi. Al Feraij mengaku, sudah mengamati terbitnya Matahari di kawasan itu selama sepekan.

Banyak yang menyebut fenomena ini sebagai tanda-tanda bahwa Lailatul Qadr telah datang pada malam sebelumnya. Atau, Senin (13/7) malam lalu. Dan, media Sabq menyebutkan, bahwa fenomena tersebut diyakini sebagai pertanda Malam Qadr baru saja berlalu.

“Foto tersebut menunjukkan Senin malam Ramadan ke-26 (malam ke-27 Ramadan, red) adalah Malam Lailatul Qadr,” demikian pernyataan Sabq, seperti dilansir dari laman Emirates 24l7, baru-baru ini.

Menurut Islam, Lailatul Qadr diyakini jatuh pada sepertiga terakhir, atau sepuluh hari terakhir, bulan Ramadan. Hadis juga menyebut malam yang lebih mulia dari seribu bulan tersebut muncul pada malam-malam ganjil bulan Ramadan.

Dan pada Senin malam yang lalu merupakan malam ke-27 Ramadan. Sehingga banyak yang yakin malam itu merupakan Malam Qadr. Wallahu a’lam.

Artikel ini ditulis oleh: