Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang dengan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (tengah) dan Djarot Saiful Hidayat (kiri) saat konferensi pers di Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2). Megawati Soekarnoputri menanggapi hasil hitungan cepat Pilkada serentak 2017 serta memberikan apresiasi kepada warga Jakarta yang telah memilih pasangan Ahok-Djarot dan meminta pendukung untuk tetap solid bila pilkada dilanjutkan ke putaran kedua. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./aww/17.

Jakarta, Aktual.com – Hasil quick count sembilan lembaga survei, tak satu pun yang mengklaim bahwa pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat meraup suara terbanyak dalam Pilkada DKI putaran dua.

Hasil tersebut merupakan panduan bagi publik dalam mempredikasi pasangan mana yang berhasil merebut tahta DKI 1 dan 2.

Menanggapi hasil quick count, analis politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, mengatakan bahwa enam partai pengusung Ahok-Djarot tak bekerja.

“Mesin politik Ahok-Jarot tidak bergerak efektif. Meski, mesin politik Ahok-Jarot secara kuantitas sebenarnya mengungguli pasangan Anies-Sandi, karena Ahok-Jarot didukung enam parpol,” papar dia, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4).

Selain itu, menurut Ubedillah, pola kampanye yang disugukan Ahok-Djarot mudah dibaca oleh mesin politik paslon Anies-Sandi.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby