Jakarta, Aktual.com – Hasil quick count sembilan lembaga survei, tak satu pun yang mengklaim bahwa pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat meraup suara terbanyak dalam Pilkada DKI putaran dua.
Hasil tersebut merupakan panduan bagi publik dalam mempredikasi pasangan mana yang berhasil merebut tahta DKI 1 dan 2.
Menanggapi hasil quick count, analis politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, mengatakan bahwa enam partai pengusung Ahok-Djarot tak bekerja.
“Mesin politik Ahok-Jarot tidak bergerak efektif. Meski, mesin politik Ahok-Jarot secara kuantitas sebenarnya mengungguli pasangan Anies-Sandi, karena Ahok-Jarot didukung enam parpol,” papar dia, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4).
Selain itu, menurut Ubedillah, pola kampanye yang disugukan Ahok-Djarot mudah dibaca oleh mesin politik paslon Anies-Sandi.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby