Jakarta, Aktual.com — Dalam rangka membahas peran perempuan kedepannya tidak lagi dipandang sebagai kaum yang lebih lemah, melainkan menjadikan posisi strategis sebagai obor dan pilar harapan mencapai tujuan bersama sebagai bagian dunia menuju 2030, Yayasan Wadah Titian Harapan kembali menggelar Wadah Global Gathering (WGG) ke-3 kalinya.

Penggagas Wadah Global Gathering Anie Hashim Djojohadikusumo menegaskan, organisasi sosial ini juga mendapat keistimewaan untuk melaporkan pertemuan yang digelar di Jakarta 21–23 Maret 2018 kepada  ECOSOC–UN (Economic and Social Council – Dewan Ekonomi & Sosial PBB).

“WGG ini menjadi istimewa karena akan kami laporkan sebagai kontribusi pemikiran pada ECOSOC. Wadah sangat terhormat mendapat status tersebut. Untuk itu, kami memandang jauh ke depan untuk mendukung ECOSOC dalam pembahasan agenda 2030 di mana perempuan dapat berperan besar,” kata Anie dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/3).

Dalam sesi pertemuan WGG juga membahas tujuan global menyangkut, tidak ada lagi Kemiskinan, bebas kelaparan, soal mutu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan yang baik, energi yang terjangkau dan bersih, hingga kesetaraan gender.

Setidaknya, ada sekitar 15 perempuan dari berbagai negara diantaranya  India, Nepal, Bhutan, Indonesia, dan Filipina yang mempunyai pengalaman langsung dilapangan diseputar persoalan global tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid