Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kamerun telah membebaskan pemimpin pemberontak Republik Afrika Tengah, dua hari setelah sekelompok 26 sandera termasuk seorang pendeta Katolik Polandia dibebaskan oleh sekutunya.
“Jenderal Abdoulaye Miskine meninggalkan penjara Yaounde kemarin dan Miskine merencanakan untuk pergi ke negara tetangga Republik Kongo,” kata Letnan Leonard Kamdika, juru bicara Front Demokrat Rakyat Afrika Tengah (FDPC), dikutip Reuters, Jumat (28/11).
FDPC telah menahan 15 warga Kamerun dan 10 sandera Afrika Tengah di Republik Afrika Tengah Barat, selama beberapa bulan terakhir untuk digunakan sebagai tawar-menawar bagi pembebasan pemimpin mereka.
Kelompok ini menculik pendeta Polandia Mateusz Dziedzic pada 12 Oktober.
Miskine, dituduh melakukan kejahatan perang oleh Federasi Hak Asasi Manusia Internasional, ditangkap di Kamerun pada tahun lalu.
Seorang juru bicara kementerian pertahanan Kamerun menolak untuk mengomentari pembebasan Miskine itu.
Pihaknya mengatakan dalam satu pernyataan bahwa para sandera dibebaskan dalam satu operasi militer.
FDPC adalah salah satu dari sejumlah kelompok bersenjata yang telah berjuang melawan Pemerintah Afrika Tengah dan militan lainnya di konflik bekas koloni Prancis selama dekade terakhir.
Artikel ini ditulis oleh: