“Data yang kami terima hingga Kamis (19/9) di wilayah Kotawaringin Timur terpantau ada lebih dari 250 titik panas,” jelasnya.
Tim satgas gabungan yang dibantu masyarakat dan satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) Kotawaringin Timur, sampai saat ini masih terfokus pada penanganan karhutla yang terjadi di wilayah Kota Sampit dan sekitarnya.
“Kami belum bisa memastikan kapan karhutla akan tertangani. Karhutla yang terjadi di Kotawaringin Timur pada umumnya karena unsur kesengajaan yang dilakukan oknum dengan mengupah seseorang untuk membakar,” demikian Yephi.
Artikel ini ditulis oleh: