“Sampai tadi malam sudah sampai di Check Point 2, kemudian melakukan kegiatan pembuatan sekat. Hal ini dilakukan agar api itu tidak merambat lagi ke sektor yang nantinya akan dilalui. Kemudian di sana ditemui sudah ada asap, debu, sehingga dimungkinkan api akan melewati wilayah itu,” jelasnya.

Ia mengatakan pada Sabtu (21/9) pagi diberangkatkan tim ketiga sejumlah 41 orang untuk mengantisipasi atau menutup jalur lain yang kemungkinan akan dilewati api jika tim kedua tidak bisa mengatasinya.

Hingga saat ini, ujar dia penanganan masih berlangsung serta pihaknya bersama Bupati Banyumas, Kapolres Banyumas, dan BPBD Kabupaten Banyumas terus memantau perkembangan.

“Sampai pagi ini, tim kita telah mendirikan posko di Kebun Raya Baturraden. Perkembangan nanti akan kita laporkan karena memang agak sulit mencapai atau melihat titik api tersebut. Ini nanti kita berupaya menggunakan drone, kita punya drone yang (jangkauannya) sampai 10 kilometer,” terangnya.

Ia menyebutkan sebagai tindak lanjut penanganan karhutla di lereng Gunung Slamet, pada hari Minggu akan dilakukan rapat bersama yang melibatkan lima kabupaten terdampak, yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Lebih lanjut, Candra mengakui dalam penanganan karhutla tersebut difokuskan dengan cara membuat sekat karena kejadiannya di hutan rimba dengan medan yang sangat berat dan banyak jurang.

Artikel ini ditulis oleh: