Dalam pembuatan sekat, kata dia pihaknya membuat perkiraan-perkiraan jalur yang akan dilalui api sehingga diharapkan dapat terisolasi.

“Ini langkah-langkah yang kita sudah kita lakukan termasuk menyiapkan medis di Check Point 0, pembuatan posko, kemudian sukarelawan juga kita siapkan di posko,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai jarak posko menuju lokasi kebakaran, dia mengemukakan berdasarkan estimasi dan informasi dari masyarakat jika berjalan kali membutuhkan waktu sekitar delapan jam perjalanan.

“Tim pertama sampai di Check Point 2 itu enam jam. Untuk menuju lokasi yang kita rencanakan membuat posko itu kemungkinan sampai delapan jam,” lanjutnya.

Ia menjelaskan pihaknya akan terus memantau perkembangan penanganan karhutla di lereng Barat-Selatan Gunung Slamet yang diharapkan tidak meluas ke hutan rimba dan tidak lagi merambat hingga ke Purbalingga lagi.

Dalam hal ini, hutan di lereng sebelah timur Gunung Slamet yang masuk wilayah Kabupaten Purbalingga sempat mengalami kebakaran pada pertengahan bulan September 2019.

Artikel ini ditulis oleh: