Jakarta, Aktuual.com – Penambahan kasus positif paparan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) harian pada hari Kamis, 16 Juli 2020 naik ke angka 300-an setelah beberapa hari sebelumnya pada angka 200, tepatnya 258 orang.

Berdasar data yang diterima di Jakarta, penambahan kasus positif di Jakarta pada Kamis ini adalah 304 kasus. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pada Rabu (15/7) sebanyak 258 orang, Selasa (14/7), sebanyak 275 kasus dan penambahan pada Senin (13/7) sebanyak 279 kasus.

Namun, angka itu masih lebih rendah dibandingkan penambahan pada Minggu (12/7) sebanyak 404 kasus dan penambahan pada Sabtu (11/7) sebanyak 359 kasus.

Dengan penambahan 304 kasus pada Kamis ini, total kasus positif COVID-19 di Jakarta saat ini sebanyak 15.477 kasus (hari sebelumnya 15.173 kasus).

Sementara itu, untuk pertambahan pasien sembuh dari paparan COVID-19 pada Kamis ini, adalah 134 orang dan korban meninggal naik satu orang.

Dengan pertambahan tersebut, pasien sembuh COVID-19 tercatat 9.855 orang (hari sebelumnya 9.721 orang) ada pun yang meninggal dunia ada 721 orang (sebelumnya 720 orang).

Dari yang masih dinyatakan positif, 781 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 690 orang) dan 4.121 orang melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah (sebelumnya 4.041 orang).

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan suspek untuk kedua kategori tersebut yang kemudian perhitungannya disatukan.

Untuk suspek yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 134.603 orang (128.920 orang).

“Suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 526 orang, dan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 800 orang,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota Jakarta.

Dilihat dalam laman corona.jakarta.go.id, jumlah suspek 526 orang yang masih menjalani isolasi di rumah adalah mereka yang berstatus ODP (sebelumnya berjumlah 434 orang). Sedangkan jumlah suspek 800 orang yang menjalani isolasi di RS adalah mereka yang berstatus PDP (sebelumnya tercatat 943 orang).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 15 Juli 2020 sudah ada 422.339 sampel (sebelumnya 414.666 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 15 Juli 2020, dilakukan pada 4.940 orang. Sebanyak 4.199 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 304 positif dan 3.859 negatif.

Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Pemprov DKI memanfaatkan 45 laboratorium pemeriksa COVID-19 (meningkat dari sebelumnya 41) yang mulai dibangun sejak 9 April 2020 di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit.

Dinkes DKI menyatakan pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemiologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

“Total sebanyak 273.478 orang (hari sebelumnya 272.263 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 9.577 orang (hari sebelumnya 9.524 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 263.901 orang (hari sebelumnya 262.739 orang) dinyatakan non-reaktif,” katanya lagi.

Sedangkan kasus positif, kata Ani, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR, dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Sejak tanggal 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan Contact Tracing. Puskesmas menyisir pasar, tempat umum, RW rawan di permukiman yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemiologi.

Mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; Mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, juga tetap mematuhi protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 persen Work from Office.

Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mal, objek wisata, dan pasar.

“COVID-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan COVID,” ujarnya menambahkan.(Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Warto'i