“Tapi yang ada, 1 persen petani terkaya telah menikmati 70 persen subsidi pupuk, jadi 5 persen petani kaya itu menikmati 90 persen subsidi,” jelas Bustanul.

Selain itu, kata dia, dari sisi pemerataan kepemikikan aset, justru kondisi yang tak berpihak kepada kalangan bawah. Di mana distribusi lahan terus memburuk. Faktanya, petani berlahan sempit terus meningkat, sebanyak 54 persen per tahun.

“Kondisi itu menunjukkan, karakter pertumbuhan yang tak berkualitas. Sebab kinerja sektor tradable seperti sektor pertanian tadi, dan industri manufaktur tak terlalu baik. Justru didominsi oleh sektor non tradable,” papar dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka