Kupang, Aktual.co — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Kupang dan Ikatan Alumni SMK Bitauni (IKASBI) menggelar aksi unjuk rasa merespon kebijakan pencabutan subsidi BBM Pemerintahan Jokowi-JK
Selain itu, mereka menilai kebijakan itu tidak berpihak dan merugikan rakyat.
Dalam orasinya, Koordinator aksi Benediktus Ulu mengatakan bahwa kebijakan pemerintah Jokowi-JK mencabut subsidi BBM menuai kritik di berbagai kalangan masyarakat yang memiliki standar perekonomian kelas menengah ke bawah.
“Masyarakat Indonesia mengalami kemundurann ekonomi dan tidak bisa berproduksi secara masksimal ketika 10 tahun lebih pemerintah mengeluarkan kebijakan Nasional dengan menaikan harga BBM dengan alasan yang tidak masuk logika,” kata Benediktus.
Sebagai penghasil minyak mentah dan memiliki delapan kilang minyak besar dan beroperasi, tentu kebijakan ini dinilai tidak pro rakyat dan sarat dengan kepentingan modal asing.
Hal ini dikarenakan sebagai penghasil minyak mentah dan memiliki kilang minyak, tentu profit yang harus didapatkan oleh negara karena memiliki penyediaan bahan mentah dan mensuplainya dalam jumlah besar.
Dampak dari pencabutan subsidi BBM terhadap masyarakat adalah bahwa sektor ekonomi produktif yang kurang maksimal memberi peluang untuk bertambahnya jumlah angka kemiskinan dan pengangguran, serta perekonomian mikro sebagai target dari usaha masyarakat tidak tercipta atau dihasilkan secara baik.
LMND juga menyampaikan tuntutan, yang diantaranya hapus utang luar negeri dan cabut UU penanaman modal asing, hapus beban cost recovery dalam APBN, tangkap dan adili mafia migas dan importir migas.
Artikel ini ditulis oleh:

















