Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Berly Martawardaya mengatakan Kementerian Pertanian harus memperbaiki data riil produksi beras domestik sebagai bahan rujukan mengeluarkan kebijakan terkait persediaan beras.

“Setahun ke depan perlu memperbaiki data riil produksi beras untuk kebijakan persediaan pada 2019,” kata Berly dalam pernyataan di Jakarta, Senin (15/1).

Berly menjelaskan, selama ini ketidakuratan data panen raya domestik telah mempengaruhi persediaan beras di lapangan. Menurut dia, data yang disajikan oleh Kementan bukan data real produksi namun berdasarkan data produksi rata-rata.

Berly menyebutkan data yang disajikan Kementan bisa menghambat pemerintah dalam menganalisa jumlah kebutuhan dengan pasokan beras di daerah.

“Apalagi saat ini indikasinya suplai beras menurun, sehingga harga meningkat,” jelas pengajar dari Universitas Indonesia itu.

Berly mengungkapkan jika asumsi yang digunakan cukup jauh dari kondisi yang sebenarnya di lapangan maka perkiraan yang dihasilkan tentu akan menjadi bias.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid