Serangan gas kimia di Suriah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Amerika Serikat “sangat kecewa” karena Rusia pada Selasa memveto sebuah upaya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperbarui mandat guna melanjutkan penyelidikan terhadap siapa yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia selama perang sipil Suriah.

“Kami kecewa, kami sangat kecewa karena Rusia menempatkan apa yang dianggap sebagai pertimbangan politis atas orang-orang Suriah yang dibunuh secara brutal,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam sebuah briefing reguler.

Rusia menggunakan hak veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (24/10) untuk mencegah pembaharuan mandat terhadap sebuah misi yang menyelidiki penggunaan senjata kimia di Suriah.

Penyelidikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia – yang dikenal sebagai Mekanisme Investigasi Bersama (JIM) – dibuat dengan suara bulat oleh 15 anggota Dewan Keamanan PBB pada 2015 dan diperbaharui pada tahun 2016 untuk setahun lagi.

Laporan terakhirnya dijadwalkan Kamis dan mandat misi tersebut akan berakhir pada pertengahan November.

China memilih abstain pada pemungutan suara Selasa, sementara Bolivia bergabung dengan Rusia dalam pemungutan suara dengan memilih tidak. Sebelas negara memilih mendukung usulan tersebut.

Sementara itu pekan lalu, setelah serangan selama empat bulan oleh Pasukan Demokratis Suriah (SDF), yang didukung AS, IS menghadapi tekanan kuat dan kehilangan ibu kota de faktonya di Provinsi Ar-Raqqah di Suriah Utara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby