pertemuan IMF-World Bank (WB) pada 8-14 Oktober 2018 (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Pertemuan tiga tahunan antara International Monetary Fund (IMF)-Warld Bank di Bali tahun depan tak akan ada manfaatnya. Apalagi dipastikan tidak akan ada kucuran investasinya. Sementara dana APBN yang digunakan bisa mencapai Rp1 triliun.

Menurut analis ekonomi politik, Abdulrachim Kresno, mestinya pemerintah sadar dan mau melihat seperti pertemuan pimpinan negara Prancis, Jepang, dan Arab Saudi.

Pada kedatangan Presiden Perancis Francois Hollande pada 29 Maret 2017 yang hanya satu hari, kata dia, telah membawa manfaat langsung dengan komitmen investasi senilai US$ 2,6 miliar atau setara dengan Rp34,5 triliun.

Pertemuan dengan Prancis juga membahas peningkatan kerjasama perdagangan dimana Indonesia masih defisit US$ 490 juta, juga membahas persoalan kelapa sawit karena harga ekspor masih terganjal oleh anggota parlemen Perancis yang mau ada pajak tinggi bagi ekspor CPO. Juga ada MoU kerjasama bilateral dibidang maritim dan ekonomi kreatif seperti perfilman, fashion dan video game.

“Juga ada kerja sama di bidang pertahanan dan persenjataan, kerjasama dibidang infrastruktur pelabuhan dan transportasi udara dengan industri pesawat terbang Airbus. Itu lebih bermanfaat,” cetus dia kepada Aktual.com, Jumat (11/8).

Kedatangan Perdana Menteri Shinzo Abe yang hanya satu hari, di 15 Januari 2017 juga ada investasi tiga proyek besar yaitu proyek Kereta api cepat Jakarta-Surabaya yang investasinya diperkirakan menelan biaya US$ 7,8 miliar atau lebih dari Rp103 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby