Ia menyeru donor dunia agar mendukung Kementerian Kesehatan dan mencegah ambruknya sektor kesehatan.

Abu Ar-Reesh juga menyeru organisasi hak asasi manusia Palestina dan internasional agar memikul tanggung-jawab mereka dengan menunjukkan pelanggaran nyat Israel atas hak asasi pasien untuk membatasi akses mereka ke perawatan medis.

Tempat penyeberangan Jalur Gaza dengan Israel telah terpengaruh oleh bentrokan di dekat pagar perbatasan, yang telah ditutup sejak 30 Januari.

Kementerian Kesehatan itu mengatakan 44 orang Palestina, kebanyakan dari mereka menderita luka tembak, telah tewas dan lebih dari 6.000 orang lagi cedera dalam bentrokan dalam bentrokan sejak 30 Maret.

Pemrotes Palestina dijadwalkan mencapai puncaknya pada 15 Mei, sehari setelah peringatan ke-70 berdirinya Israel, yang diperingati oleh rakyat Palestina sebagai Hari Nakba, atau Hari Bencana.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid