Rumah Sakit Indonesia di Palestina (istimewa)

Gaza, aktual.com – Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi sepenuhnya karena kekurangan pasokan dan jumlah pasien yang tinggi, akibat dari terus berkecamuknya konflik antara Israel dan Hamas.

RS Indonesia, yang terletak di wilayah utara Jalur Gaza, dilaporkan kesulitan menangani jumlah besar korban luka akibat perang. Situasi ini diungkapkan oleh koresponden Al Arabiya di lapangan dan Direktur RS Indonesia, Atef al-Kahlout, sebagaimana dilansir oleh Al Arabiya dan Al Jazeera pada Jumat (17/11/2023).

Video yang diambil di rumah sakit di Beit Lahiya menunjukkan warga Palestina yang mengalami luka-luka antri di lorong-lorong fasilitas medis dan berbaring di tengah genangan darah. Al-Kahlout menyampaikan bahwa setidaknya 45 pasien di RS Indonesia membutuhkan ‘tindakan bedah mendesak’.

“Kami tidak bisa menawarkan layanan apa pun lagi… kami tidak bisa menawarkan tempat tidur apa pun kepada para pasien,” tutur al-Kahlout saat berbicara kepada Al Jazeera pada Kamis (16/11) waktu setempat.

Meskipun RS Indonesia memiliki kapasitas untuk menampung 140 pasien, al-Kahlout menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 500 pasien di dalam fasilitas medis tersebut. Ia bahkan mengajukan permintaan agar ambulans tidak membawa lebih banyak orang terluka ke rumah sakit karena kapasitas yang terbatas.

Al-Kahlout menyebutkan bahwa departemen-departemen di RS Indonesia saat ini tidak mampu menjalankan tugas-tugas mereka, dan tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut melaporkan kekurangan pasokan yang parah.

“Kami tidak memiliki tempat tidur,” ucap salah satu tenaga kesehatan RS Indonesia saat mendampingi koresponden Al Jazeera berkeliling gedung rumah sakit.

“Orang ini membutuhkan unit perawatan intensif,” imbuhnya, sembari menunjuk ke seorang pemuda yang terletak di lantai saat ditangani oleh seorang perawat.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain